Selasa, 05 November 2019

FATF Merilis Panduan tentang Global Digital IDs saat Use Use Grow

Gugus Tugas Aksi Keuangan (FATF) menginginkan lembaga keuangan untuk mempersiapkan ekspansi global sistem identifikasi digital. FATF menerbitkan rancangan pedoman tentang identitas digital pada hari Kamis, untuk pemerintah, entitas yang diatur dan pemangku kepentingan lainnya untuk menegakkan peraturan anti pencucian uang (AML) dan kontra terorisme pendanaan (CFT). Organisasi antar pemerintah bertujuan untuk mengatasi masalah keamanan dan transparansi yang muncul saat proses transaksi keuangan menjadi lebih digital, sesuai dengan pedoman. Di situs webnya, FATF mendaftarkan sejumlah pertanyaan yang bertindak sebagai "area fokus," meminta pemangku kepentingan swasta untuk memberikan umpan balik melalui email pada 29 November 2019. Area tersebut mencakup risiko spesifik yang mungkin ditimbulkan oleh ID digital terhadap penegakan AML / CFT; bagaimana hal itu dapat mendukung inklusi keuangan; bagaimana suatu sistem dapat membantu dalam pemantauan transaksi; dan dampak potensial pada penerapan persyaratan penyimpanan catatan FATF. 

Khususnya, panduan ini secara khusus mencantumkan teknologi leded distributed (DLT) sebagai alat yang dapat membantu pertumbuhan jaringan ID digital. Sejumlah perusahaan blockchain telah memusatkan perhatian pada bidang khusus ini, seperti Civic. Dalam panduannya, FATF menyerukan kepada pihak berwenang untuk “mengembangkan pedoman atau peraturan yang jelas yang memungkinkan penggunaan sistem ID digital independen yang tepat dan berbasis risiko oleh entitas yang diatur untuk tujuan AML / CFT. Sementara itu, FATF menyarankan lembaga yang diatur, seperti pertukaran cryptocurrency (disebut sebagai penyedia layanan aset virtual, atau VASPs), "mengambil pendekatan berbasis risiko berdasarkan informasi untuk mengandalkan sistem ID digital untuk Customer Due Diligence." Draf pedoman setebal 77 halaman ini merinci banyak masalah yang terkait dengan sistem ID digital, termasuk keandalan dan independensi mereka, dan bagaimana mereka dapat digunakan dalam melakukan uji tuntas pelanggan. 

Rancangan pedoman ini juga merupakan bagian dari upaya FATF untuk risiko pencucian uang dan pendanaan teroris karena naiknya stablecoin di seluruh sistem keuangan internasional. Organisasi tersebut menekankan pentingnya identitas digital dalam sistem pembayaran, yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi pemangku kepentingan dalam transaksi terkait stablecoin. FATF telah semakin aktif di ruang blockchain tahun ini. Pada bulan Juni, organisasi menerbitkan panduannya untuk pertukaran crypto dan VASP lainnya, mendesak negara-negara untuk menerapkan protokol KYC yang ketat seputar transfer aset digital.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar